Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjelaskan gagasan yang melatari penyelenggaraan beasiswa pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS) 2019 berawal dari fakta banyaknya lulusan SMK dan Perguruan Tinggi yang tidak memiliki keahlian yang cukup sehingga mampu diserap oleh dunia usaha.
"Ini hanya merupakan keprihatinan kami terhadap perkembangan yang terjadi. Suatu bentuk upaya pemerintah dalam memfasilitasi para lulusan SMK dan Perguruan Tinggi agar mampu menjadi teknisi yang andal," kata Menteri Rudiantara dalam diskusi pada Workshop Pemanfaatan Lulusan Digital Talent Scholarship oleh Industri di Indonesia di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Kamis (02/05/2019).
Menurut Rudiantara, pada tahun 2030 nanti, dibutuhkan 15 juta talenta di bidang digital. "Sampai 2030 kita harus inject 15 juta digital talent, 600 ribu setiap tahun," katanya.
Dalam penyelenggaraan DTS 2019, menurut Rudiantara, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk menyediakan mentor yang akan mengajar. Menteri Kominfo menegaskan silabus materi yang diajarkan menggunakan standard materi dari vendor yang bekerja sama yaitu Amazon, Cisco, Google, dan Microsoft.
Menurut Rudiantara, saat ini sumberdaya manusia yang banyak dibutuhkan perusahaan adalah tenaga kerja yang tidak hanya memiliki pengetahuan namun terampil dalam melakukan pekerjaan sesuai bidang keahliannya.